Delicious LinkedIn Facebook Twitter RSS Feed

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar  Belakang Masalah
                Kompetensi guru dalam teknik broadcasting adalah kemampuan dalam meningkatkan pemahaman dan meningkatkan keterampilan dalam penerapan teknologi dan rekayasa dalam bidang elektronika. Perkembangan teknologi broadcasting yang semakin berkembang dewasa ini, menjadi salah satu keahlian yang sangat diminati oleh masyarakat terutama generasi muda kita. Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika ke arah multimedia tentunya keahlian teknik broadcasting menjadi sangat kompleks.
Hal ini, tidaklah mudah dapat dipelajari secara mandiri. Untuk dapat memahami dan menerapkan teknologi rekayasa elektronika ke dalam teknik broadcasting diperlukan pemahaman konsep, teknik, dan sistem broadcasting. Maka, untuk menyalurkan minat masyarakat terutama kaum muda kita pada bidang broadcasting, pemerintah melalui Depdikbud telah membuka program keahlian teknik broadacasting dan menjadikan salah satu program keahlian pada pendidikan kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Melalui Pengembangan Industri kreatif berbasis SMK, Direktorat PSMK (2009:11) yang dikutip oleh Endang Sadbudhy Rahayu dan I Made Nuryata (2011:2) menuliskan:
            ”Sebagai lembaga pendidikan yang merupakan garda depan pendukung      perkembangan industri kreatif di Indonesia, SMK memerlukan informasi         lapangan pekerjaan dan kompetensi keahlian dari setiap lapangan. Dengan            demikian mereka akan lebih dapat berperan serta sebagai penghasil tenaga kerja (SDM) atau wiarausahawan yang kreatif, produktif dan tangguh...”
            Dari uraian diatas maka Pendidikan kejuruan (SMK) pada dasarnya bertujuan mengembangkan keterampilan, kemampuan, sikap kebiasaan kerja dan pengetahuan bagi calon pekerja guna memenuhi dan mengembangkan keterampilan kerja agar mampu menjadi pekerja yang produktif. Sehingga memenuhi perannya, SMK  menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga institusi, industri dan dunia usaha dan lulusan SMK benar-benar memenuhi kompetensi yang diharapkan dan sebagai penyiapan SDM yang handal.
            Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan  (SMK) bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
            Dari ketentuan peraturan tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa SMK mempunyai tujuan agar lulusannya pada akhirnya siap memasuki lapangan kerja dan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam konteks siap memasuki lapangan kerja adalah sebagai tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja, maupun secara mandiri berwirausaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.
            Proses pembelajaran Broadcasting dalam kurikulum 2013 yang pelaksanaan tertuang dalam Permendikbud nomor 65 tahun 20013 yang penerapannya pada pendekatan scientific. Pendekatan scientific termasuk pembelajaran inkuiri pada konstruktivisme. Pendekatan scientific meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Imas Kurniasih & Berlin Sani (2014: 48) Penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) 
            Dalam kurikulum 2013 Broadcasting digolongkan ke dalam pengetahuan ­transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi berbasis ekonomis. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampak ekosistem, manajemen dan ekonomis. Broadcasting merupakan mata pelajaran peminatan bertujuan untuk pengelolaan produksi siaran televisi dan radio.
            Broadcasting merupakan disiplin ilmu yang perlu dipelajari, harapan setelah mempelajarinya diharapkan tergugah motivasi peserta didik untuk berbuat, bertindak demi dirinya sendiri dan untuk orang lain. Broadcasting di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk melatih keterampilan tentang broadcasting, peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan dari yang lulus mampu menguasai teknologi penyiaran, sehingga menjadi broadcaster yang handal. Kemampuan seseorang dalam broadcasting, dapat dimatangkan melalui proses pendidikan. Seseorang yang menjadi broadcaster adalah mereka yang mengenal potensi dirinya dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya. Kelompok program keahlian broadcasting termasuk dalam mata pelajaran kelompok C (Peminatan) yaitu harus dipelajari peserta didik untuk jurusan Broadcasting. SMK Negeri 2 Kota Jambi merupakan sekolah kejuruan bidang bisnis dan manajemen dan kelompok teknik teknologi. Kelompok bisnis dan manajemen terdiri dari jurusan Akuntansi, Pemasaran, Perkantoran, Pariwisata.
Kelompok teknik teknologi terdiri dari jurusan Multimedia, Grafika, dan Broadcast. Dalam Kurikulum 2013 tujuan pembelajaran Broadcasting secara keseluruhan adalah (1) Memfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis; (2) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem dan teknologis; (3) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip ergonomis, hygienis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif; (4) Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, maupun berisfat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbarukan dan teknologi kearifan local; (5) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik dan ergonomis.
            Ruang lingkup materi paket keahlian pertelevisian dan Radio di Sekolah Menengah Kejuruan terdiri dari : (1) perekaman, (2) Editing, (3) Skenario dan  (4) produksi acara.
            Pembelajaran mata pelajaran di paket keahlian pertelevisian dan radio belum berhasil jika dilihat dari parameter tidak mahir menggunakan teknologi penyiaran. Permasalahan belum berhasil jika dilihat dari parameter pengelolaan produksi dan siaran pada media televisi dan radio, hal ini dilihat dari esensi kurikulum paket keahlian lebih menekankan terlebih dahulu penguasaan dasar-dasar broadcasting. Sementara penguasaan teknologi penyiaran secara kontekstual belum diterapkan secara maksimal. Menghadapi kondisi ini guru selalu berinovasi dalam memanfaatkan sumber belajar. Sumber belajar yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi peserta didik. Salah satu sumber belajar yang mendukung proses pembelajaran adalah bahan ajar salah satunya buku ajar.
            Bahan ajar atau buku ajar salah satu komponen penting dalam pembelajaran, karena menjadi pegangan guru dan menjadi bacaan siswa yang berisikan materi pembelajaran, metode, model, latihan dan evaluasi. Dalam proses pembelajaran bahan ajar atau buku ajar harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan di kuasai oleh peserta didik karena tanpa bahan ajar  maka pembelajaran tidak menghasilkan apa-apa. Bahan ajar menurut Panen dan Purwanto (2001:6) bahan ajar sebagai bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar siswa dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi siswa untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak bagi siswa, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada siswa secara individual.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih dan menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi, karena dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk  materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap, maka dituntut kreativitasnya guru untuk mampu menyusun bahan ajar yang inovatif, variatif, menarik, kontekstual dan sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik, serta menyenangkan.
Pembelajaran broadcasting di SMK Negeri 2 Kota Jambi proses pembelajaran peranan yang dimainkan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar lebih dominan, sedangkan peserta didik pasif. Dari segi sarana dan prasarana, proses mata pelajaran di paket keahlian di SMK Negeri 2 Kota Jambi belum memadai. Saat ini buku yang tersedia sangat terbatas, bahkan buku yang ada sebagai pegangan guru dan siswa buku teks pelajaran yang tersedia diperjualbelikan di toko buku, buku sumbangan dari pemerintah, dan  LKS yang dibeli melalui para penyalur yang sering datang ke sekolah-sekolah dimana bahan ajar yang digunakan bahan ajar konvensional. Sementara saat ini di harapkan pembelajaran harus bersifat student-learning dimana siswa harus aktif dalam proses pembelajaran yang akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.
            Bahan ajar untuk mata pelajaran Broadcasting paket keahlian selama ini berupa modul secara geris besar yang diterbitkan oleh persatuan guru broadcast Indonesia, yang pelaksanaannya tergantung pada kreatifitas guru untuk menguraikan materi pembelajaran. Perhatian pada karakteristik peserta didik dan juga model pembelajaran yang dilaksanakan masih teacher oriented dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran  kurang menarik sebagai akibatnya ada kebosanan dan kejenuhan dari peserta didik.  Materi yang padat pada modul diterapkan seadanya, dan terkesan kurang menarik.
            Pada kurikulum 2013 bahan ajar berupa buku teks mata pelajaran paket keahlian memang disiapkan oleh pemerintah namun hingga diluncurkan kurikulum 2013 ini buku teks ini pun belum ada sementara proses pembelajaran tetap berlangsung dan membutuhkan bahan ajar buku sebagai sumber belajar. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan khususnya pengembangan bahan ajar buku pegangan pembelajaran mata pelajaran Broadcasting paket keahlian dari bahan ajar yang ada sebelum kemudian dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan bahan ajar yang baku, yaitu dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, gaya belajar peserta didik, kondisi tempat tinggal peserta didik. Peneliti berharap dengan adanya bahan ajar berupa buku ajar sebagai buku pendamping melengkapai buku dari pemerintah yang telah ditata ulang ini akan dapat memotivasi belajar peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
            Hasil analisis dari temuan fakta-fakta diatas maka dapat dikemukan bahwa proses pembelajaran menunjukan bahwa: (1) belum maksimalnya menggunakan sumber belajar; (2) pembelajaran yang berfokus pada guru; (3) kurangnya motivasi siswa dalam belajar; (4) strategi pembelajaran yang kurang inovatif dan cenderung monoton; (5) perbedaan individu peserta didik yang memiliki gaya belajar yang berbeda kurang diperhatikan; (6) materi pembelajaran yang tidak kontekstual.
            Berdasarkan beberapa fakta-fakta yang telah dipaparkan  di atas  maka  perlu adanya pengembangan bahan pembelajaran mata pelajaran Broadcasting Paket Keahlian Pertelevisian dan Radio pada siswa SMK. Bertolak dari hal tersebut maka peneliti mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran mata pelajaran Paket Keahlian Pertelevisian dan Radio di kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Pada Paket Keahlian Pertelevisian dan Radio Untuk Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan 2 Kota Jambi”.

1.2  Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang permasalahan  yang telah dikemukakan di atas, pengembangan bahan ajar Broadcasting pada paket keahlian pertelevisian dan radio dipandang penting, karena permasalahan terkait yang dapat dididentifikasikan adalah:
1.   Kebutuhan yang mendesak bagi guru dan siswa akan bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio berbasis kurikulum 2013 untuk siswa SMK kelas XI dalam rangka memenuhi tuntutan pembelajaran di SMK Negeri 2 Kota Jambi.
2.   Terbatasnya bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio yang relevan dengan kurikulum 2013 yang sedang berlaku.
3.   Pembelajaran Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio memerlukan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi.
4.   Bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio diperlukan untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam dunia penyiaran.
5.   Kegiatan pembelajaran mata pelajaran Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio berbasis pada teknologi penyiaran.
6.   Bahan ajar mata pelajaran Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio yang sesuai dengan karakteristik siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi perlu dikembangkan dengan prosedur research and development yang tepat.

1.3  Pembatasan Masalah
            Dikarenakan pembahasan broadcasting ini luas dan kompleks serta butuh ketelitian dan kehati-hatian, penelitian pengembangan dibatasi pada kompetensi dasar menghayati keberhasilan dan kegagalan pembelajaran paket keahlian pertelevisian dan radio, bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Kota Jambi.

1.4  Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian-kajian pendahuluan sebagaimana dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana prosedur atau langkah-langkah pengembangan bahan ajar broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio berbasis kurikulum 2013 untuk siswa SMK kelas XI yang sesuai dengan karakteristik siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi”?

1.Tujuan Penelitian          
            Selaras dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian pengembangan ini bertujuan untuk :
Untuk mendeskripsikan prosedur atau langkah-langkah pengembangan bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio berbasis kurikulum 2013 untuk siswa kelas XI SMK yang sesuai dengan karakteristik siswa.

1.6   Manfaat Penelitian
            Penelitian ini bermuara pada pengembangan bahan ajar dengan fokus pada bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio. Pengembangan bahan ajar ini dipandang penting dan memberikan manfaat sebagai berikut:
1.     Sebagai pegangan atau panduan guru dan siswa dalam proses pembelajaran Broadcasting pada paket keahlian pertelevisian dan radio Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Jambi.
2.     Membantu guru dalam membuat program pembelajaran Broadcasting khususnya paket keahlian pertelevisian dan radio, sehingga dengan adanya bahan ajar memungkinkan pembelajaran berkelanjutan.
3.     Menyeragamkan materi pembelajaran Broadcasting, khususnya di tingkat menengah atas, sehingga para guru Broadcasting memiliki pandangan yang sama.
5.     Melengkapai bahan ajar sebagai sumber bahan bacaan bagi siswa pada pelajaran Broadcasting, sekaligus memberikan latihan dalam mengukur kompetensi peserta didik dalam menyerapan materi pelajaran tersebut.
6.     Menambah bahan kepustakaan SMK Negeri 2 Kota Jambi
       
1.7  Spesifik Produk Yang di Harapkan
    Produk yang dihasilkan adalah bahan ajar berupa buku pelajaran pegangan siswa  dengan spesifikasi sebagai berikut:
1.         Buku/materi ajar difokuskan pada paket keahlian pertelevisian dan radio, yang terbagi menjadi empat bagian keahlian, yaitu : perekaman (4 jam), editing (4 jam), skenario (4 jam) dan produksi acara (6 jam), total jam pelajaran pada paket keahlian pertelevisian dan radio adalah 18 jam selama satu minggu dari 48 jam secara keseluruhan.
2.         Masing-masing keahlian tersebut terdiri dari beberapa mata pelajaran di dalamnya. Setiap akhir mata pelajaran akan diberikan evaluasi untuk mengetahui siswa menguasai pembelajaran atau tidak.
3.         Buku/materi ajar ini merupakan bagian pertama, karena paket keahlian pertelevisian dan radio baru dikenalkan kepada siswa untuk pertama kalinya di semester ganjil kelas XI SMKN 2 Jambi.
4.         Setiap mata pelajaran didalamnya dilengkapi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran yang berdasarkan pada tujuan pembelajan. Materi akan dijelaskan secara jelas dan menarik, karena akan ada interaksi berupa pertanyaan kepada siswa yang menggunakan buku terhadap materi yang dijelaskan. Siswa yang menggunakan buku tersebut dapat belajar sendiri (self contering)
5.         Bentuk fisik materi ajar berupa bahan cetak dengan tata letak dan pilihan huruf yang sesuai yaitu times new romans dengan ukuran 12, dilengkapi dengan gambar, tabel, dan strategi pembelajaran paket keahlian pertelevisian dan radio untuk mempermudah memahaminya dilengkapi dengan latihan mandiri.
6.         Materi ajar yang dibuat dicetak di atas kertas ukuran standar buku bacaan/paket dengan sampul soft cover bergambar.
7.         Materi ajar yang akan dikembangkan  berjudul  Bahan Ajar Broadcasting Paket Keahlian Pertelevisian dan Radio Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas XI Pada Sekolah Menengah Kejuruan 2 Kota Jambi”. yang berisikan uraian materi pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, model pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.
8.         Materi ajar yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang bermacam-macam latar belakang disemester ganjil. Komponen mata pelajaran broadcast pada paket keahlian pertelevisian dan radio, dibagi menjadi empat bab, yang terdiri dari : (1) perekaman, (2) editing, (3) skenario dan (4) produksi acara.
9.         Penyajian materi ajar, diarahkan mulai (a) judul bab, (b) peta konsep, (c) pendahuluan, (d) materi ajar (e) gambar penunjang membantu peserta didik memahami konsep-konsep lebih jelas, (f) uji kompetensi yang harus dikerjakan peserta didik (g) contoh pengelolaan produksi dan siaran pada media televisi dan radio, (h) refleksi mengingat kembali materi yang diberikan, (i) rangkuman  memuat gagasan atau materi pokok setiap bab dengan kalimat ringkas atau pendek, (j) evaluasi bab, (k) arena kreativitas yang berisi karya produk program siaran televisi dan radio.

1.8   Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.8.1. Asumsi Pengembangan
   Pengembangan bahan ajar mata pelajaran broadcast paket keahlian pertelevisian dan radio ini didasarkan pada beberapa asumsi penulis antara lain:
1.     Ketersedian bahan ajar dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan penilaian.
2.     Ketersedian bahan ajar ini dapat membantu peserta didik dalam belajar dengan mengulang-ulang materi pembelajaran sehingga hasil belajar meningkatkan.       
3.     Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kecintaan peserta didik terhadap dunia penyiaran dan mampu menciptakan dengan cara memberikan penjelasan yang benar sesuai dengan tingkat kebutuhannya.


1.8.2   Keterbatasan Pengembangan.
            Pengembangan bahan ajar Broadcasting paket keahlian pertelevisian dan radio ini terbatas pada kegiatan perekaman, editing, skenario dan produksi acara untuk peserta didik kelas XI SMK semester ganjil di Kota Jambi, yang penyajiannya pada teori, konsep dan fakta yang terungkap dari literatur buku, majalah, dan jurnal penelitian dan internet. Untuk paket keahlian pertelevisian dan radio di semester selanjutnya (semester genap)  merupakan kelanjutan dari buku ini yang telah di buat.


1 komentar:

waltraudhaake mengatakan...

New slot machines near me - JTM Hub
New slot machines near me 속초 출장샵 The machines come with a jackpot of over 순천 출장샵 €14,000, 전라북도 출장마사지 giving players the 포커 고수 chance to win as many 성남 출장샵 times as possible in the

Posting Komentar