BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Perkembangan
media teknologi dalam dunia pendidikan selalu berkembang dari tahun ke tahun.
Kalau 20 tahun kebelakang hampir setiap sekolah dalam proses belajar mengajar
dalam ruang kelas, guru menggunakan media tradisional, yaitu menggunakan kapur
dan papan tulis hitam. Media sederhana sejak lama sudah digunakan sebagai
sarana komusikasi. Ketika orang-oarang
masih hidup dalam gua-gua, pahat, pasir, paku, pisau dari batu, busur dan anak
panah telah digunakan untuk mengerjakan keterampilan dengan fungsi atau
kegunaan peralatan tersebut (Gafur, 1984, p.2).
Kondisi
saat ini, media yang merupakan salah satu produk teknologi memegang peranan
penting dalam membantu tercapainya proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
saat ini bergerak maju kedepan, kegiatan ceramah, dan berpindah kearah
menggunakan banyak media.
Berkembangnya ilmu pendidikan saat
ini menandakan bahwa pembelajaran
terkini harus bersifat transfaran dengan maksud agar semua murid dapat mengerti
dan memahami materi yang diajarkan. Karena itu di perlukan suatu media
pembelajaran yang membantu para pengajar (guru) menyampaikan suatu materi.
Pendidikan yang makin lama terus berkembang menuntut
terciptanya suatu media yang dapat memperjelas materi yang disampaikan
pengajar. Apabila kegiatan belajar-mengajar tidak memilki teknik baru dalam
pelaksanaannya, dikhawatirkan para murid akan sampai pada titik jenuhnya dan
menyebabkan murid tidak mengerti materi yang diberikan.
Sekarang telah tercipta media pembelajaran yang dapat
meningkatkan kualitas belajar yaitu LCD Proyektor yang dapat menampilkan materi
dari bidang apapun dengan cara yang lebih menarik dan sangat inovatif. Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang
digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah
layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Berdasarkan uraian diatas maka
penulis membuat makalah dengan judul “Pemanfaatan LCD Proyektor dalam Proses
Belajar Mengajar”.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat
dirumuskan :
1. Apa definisi
dari LCD Proyektor ?
2. Bagaimana teknologi dari LCD Proyektor ?
3. Bagaimana pemanfaatan teknologi LCD
Proyektor ke komputer dalam proses belajar mengajar?
1.3.Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu :
1.
Mengetahui
definisi dari LCD
Proyektor.
2.
Mengetahui teknologi LCD Proyektor.
3.
Mengetahui pemanfaatan teknologi LCD Proyektor ke
komputer dalam proses belajar mengajar
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi LCD
Proyektor
Proyektor LCD
merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video,
gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan
datar seperti tembok, dsb. LCD Proyektor adalah
perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu
menampilkan gambar dengan ukuran besar. Sebelum muncul LCD Proyektor,
ada OHP yaitu perangkat alat bantu yang digunakan untuk media presentasi dengan
kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Seiring dengan
perkembangan zaman, OHP berkembang menjadi LCD Proyektor sebagai perangkat
presentasi digital dengan kelebihan mampu menampilkan kualitas gambar yang
sangat baik dan bisa digunakan di berbagai media elektronik.
Saat ini LCD Proyektor semakin berkembang dengan berbagai
teknologi yang diselipkan didalamnya. Teknologi Image Engine diantaranya LCD,
CRT, LDP dan LCOS, dengan kualitas image yang terbaik LCD. Sedangkan
resolusi/ketajaman image diantaranya SVGA,XVGA,SXGA dan UXGA, dengan resolusi
yang tinggi SVGA. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI Lumens, semakin
besar ANSI Lumens semakin baik. Untuk koneksi juga mempengaruhi kualitas gambar
diantaranya koneksi VGA, RGB,RCA,S-Video,DVI. Semakin lengkap jenis koneksi,
semakin tinggi kualitas image. Dari segi bentuk, bentuk LCD Proyektor juga
semakin menarikefisien dan praktis.
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, istilah
media sering diartikan sebagai alat peraga.
Dalam hubungannya dengan komunikasi, media
diartikan sebagai alat atau saluran komunikasi. Dalam
hubungannya dengan pembelajaran, media diartikan sebagai “sarana fisik yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa” (Gagne & Reiser, 1983, p. 5).
hubungannya dengan pembelajaran, media diartikan sebagai “sarana fisik yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa” (Gagne & Reiser, 1983, p. 5).
2.2
Teknologi LCD Proyektor
Beberapa
teknologi dari LCT Proyektor, terbagi atas tiga bagian, diantaranya:
1. Teknologi Image Engine
Salah satu yang dapat menjadi bahan
pertimbangan pertama adalah teknologi yang digunakan. Setiap proyektor memiliki
karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya. Teknologi yang
dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau disebut juga Light
Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat ini adalah
CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Light Engine adalah bagian yang
memproyeksikan gambar. Dalam memproyeksikan gambar, Light Engine mendapatkan
bahan berupa sinyal analog dari perangkat video decoder pada sebuah proyektor.
Dan bagaimana sebuah proyektor menampilkan gambarnya tersebut yaitu membagi
proyektor dalam dua jenis yang berbeda. Yang pertama adalah Rear Projector lalu
yang kedua adalah Front Projector. Jika Rear Projector, berarti proyektor
berada di belakang gambar sedangkan pada Front Projector sebaliknya yaitu
proyektor berada di depan gambar.
Untuk Front Projector, mungkin sudah
tidak asing lagi. Bentuknya sudah sangat umum, lain halnya dengan Rear
Projector yang berbentuk seperti TV. Rear Projector sangat umum digunakan untuk
di rumah. Selain karena bentuk fisiknya yang besar dan berat, kemampuan
proyektor ini dalam mengakomodasi banyaknya penyimak sangat terbatas. Sebab
proyektor dan layar telah di satukan dengan ukuran yang tidak mungkin
di-upgrade.
Beda halnya dengan Front Projector.
Pada Front Projector, proyektor dan layar tidak menyatu. Sehingga dapat diatur
baik letak dan posisinya dengan lebih mudah. Selain itu, dalam mengakomodasi
ruang dan penyimak yang lebih banyak Front Projector lebih leluasa. Tidak hanya
layar yang dapat diperbesar, tapi juga proyektornya dapat diganti-ganti sesuai
dengan kebutuhan.
Sistem yang dimiliki oleh Rear
Projector dalam menampilkan gambar tidak berbeda jauh dengan Front Projector.
Keduanya memiliki komponen dasar yang sama, yaitu Video Decode dan Light
Engine. Namun dalam menampilkan gambarnya, Rear Projector menggunakan satu
lensa tambahan yang berfungsi memantulkan sekaligus memperbesar gambar.
Teknologi Video Decode antara satu proyektor dengan lainnya hampir tidak memiliki
perbedaan. Perbedaan yang signifikan memang banyak terjadi pada Light Engine. Berikut ini adalah beberapa
sistem Light Engine
diantaranya :
a.
CRT
Proyektor yang menggunakan teknologi
CRT berarti menggunakan tiga tabung CRT sekaligus dalam Light Engine-nya.
Ketiga tabung ini memancarkan tiga sinar yang berbeda-beda, yaitu merah, hijau,
dan biru. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT,
membuat proyektor ini lumayan besar dan berat. Sehingga dianggap kurang
fleksibel untuk digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil.
b.
DLP
Digital Light Processing atau yang
disingkat dengan DLP kali pertama dikembangkan oleh Texas Instrument. Pada DLP,
cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda.
Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD).
Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke
layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis
cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara
yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan
setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD.
Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan
ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan
struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive
yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD,
DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai
brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab
ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.
c.
LCD
Jika DLP disebut juga dengan teknologi reflective karena
menggunakan sistem pantulan. Sedangkan LCD disebut juga teknologi transmisive,
yakni meneruskan cahaya. Sebab cahaya yang masuk pada LCD setelah melalui
proses penyaringan menggunakan cermin Dichroic akan diteruskan secara langsung
ke layar proyektor. Cermin Dichroic atau disebut juga Dichroic Mirror
memisahkan warna menurut gelombangnya. Ada tiga warna dasar yang dihasilkan
oleh cermin tersebut yaitu merah, biru, dan hijau. Ketiga warna ini dihasilkan
dengan tiga cermin yang masing-masing menyaring warna berbeda. Teknologi LCD
sudah dianggap cukup stabil dan biaya panelnya pun cukup rendah, sehingga
memungkinkan menggunakan tiga panel LCD (RGB) sekaligus dalam satu proyektor.
Hal ini membuat gambar yang dihasilkan proyektor memiliki warna yang cukup
bagus. Begitu pula halnya dengan cahaya yang sudah sangat baik. Sayangnya,
sistem transmisive telah membuat timbulnya artefak pada gambar sehingga membuat
gambar seperti terkotak-kotak. Dan dikarenakan pada proyektor LCD polarisasi
gambar tidak terjadi 100%, maka contrast ratio LCD lebih rendah dari DLP. Di
samping itu, daya tahan LCD terhadap panas juga tidak mampu terlalu lama.
Berbeda dengan DLP yang dapat bertahan sangat lama.
d.
LCOS
Teknologi yang terakhir ini
memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD
dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD.
Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi
ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi,
bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada
LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan
gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini
juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP.
Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari
DLP.
2. Resolusi LCD Proyektor
Parameter lain yang juga perlu
diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik resolusi memang akan menghasilkan
gambar yang semakin baik juga. Namun berkaitan dengan resolusi, tidak semua
aplikasi membutuhkan resolusi yang tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi
disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi
sebuah proyektor, harga proyektor tersebut pun akan semakin mahal. Biasanya,
resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA,
SXGA, dan UXGA.
3.
Koneksi Image
Aspek lain yang tidak boleh luput
adalah koneksi pada proyektor. Ketersediaan
koneksi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Koneksi ini juga dapat mempengaruhi
kualitas gambar yang Anda lihat. Berikut adalah koneksi yang terdapat pada proyektor VGA, RGB cable, RGBH/v,
RCA, NBC, dan DVI.
2.3 Pemanfaatan Teknologi LCD Proyektor
ke Komputer dalam Proses Belajar Mengajar
Penggunaan LCD Proyektor dalam proses belajar mengajar
menggunakan computer sebagai pelantara. Beberapa persiapan yang harus
dipersiapkan untuk membuat konektifitas dapat bekerja dengan
dilengkapi peralatan tambahan seperti
: kaberl data, wireless, dan power
supply.
Dalam proses pembelajaran,
proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan
informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal,
memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi
terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Manfaat dari menggunakan LCD Proyektor dalam proses belajar
mengajar adalah :
1. Dalam hal penyampaian informasi
pembelajaran. Informasi yang diterima oleh siswa paling nanyak melalui
pancaindra pengdengaran dan penglihatan. Konsep multimedia ini dapat mempermudah transformasi dan
membuat pembelajaran lebih efektif.
Ditinjau
dari siswa, kesulitan yang bias timbul dalam belajara adalah dalam hal
penggunaan bahasa, sukar menghafal dan mengcapkan kembali, sampai timbulnya
ketidak tertarikan dengan pelajaran.
2. Memberikan pengembangan pengalaman
belajar siswa. Idealnya dalam proses pembelajaran nyata dan
langsung kepada siswa. Semakin nyata dan kongkrit semakin mudah pula siswa menerima pelajaran. Tapi tak selamanya
pendidik dapat memberikan pengalaman secara nyata. Seperti teori kerucut
pengalaman, jika pengalaman tidak dapat diajarkan secara langsung, maka
digunakan tiruan pengalamana yang dramatis, demonstrasi, pameran, televisi pendidikan,
gambar hidup, gambar mati, radio, dan rekaman, lambing visual, dan lambing
verbal (Gafur, 1984, p. 102)
Media LCD Proyektor
dalam proses belajar mengajar dapat lebih dikembangkan lagi agar dapat
mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Diharapkan dapat kentungan , diantaranya
pendidikan lebih produktif, efektif, actual, dan merata. LCD proyektor juga
sebagai alat bantu ajar, artinya media ini tergantung pada pengajaran pendidik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan LCD Proyektor dapat disimpulkan bahwa
LCD
Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Setiap
proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya.
Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau disebut
juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat
ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS. Disamping itu, resolusi pada
proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan
UXGA.LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu kabel data, wireless danpower supply.
Pemanfaatan penggunaan LCD proyektor dalam proses belajar
mengajar dapat ditinjau dari segi pencapaian informasi kepada siswa dan
pengembangan diri siswa.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis adalah kembangkan pengetahuan tentang
teknologi yang saat ini terus berkembang, agar tidak tertinggal dengan
informasi-informasi terbaru yang sangat diperlukan untuk menambah wawasan.
Kemudian bagi pembaca yang memiliki saran atau kritiknya dalam meningkatkan
kualitas dari makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Gafur, Abd. 1984. Fungsi Media
audiovisual dalam Kegiatan Belajar Mangajar. Tiga serangkai Solo.
wildaneriono.wordpress.com/2011/11/23/makalah-proyektor
0 komentar:
Posting Komentar