Delicious LinkedIn Facebook Twitter RSS Feed

Pemanfaatan LCD Proyektor dalam Proses Belajar Mengajar

BAB   I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Perkembangan media teknologi dalam dunia pendidikan selalu berkembang dari tahun ke tahun. Kalau 20 tahun kebelakang hampir setiap sekolah dalam proses belajar mengajar dalam ruang kelas, guru menggunakan media tradisional, yaitu menggunakan kapur dan papan tulis hitam. Media sederhana sejak lama sudah digunakan sebagai sarana  komusikasi. Ketika orang-oarang masih hidup dalam gua-gua, pahat, pasir, paku, pisau dari batu, busur dan anak panah telah digunakan untuk mengerjakan keterampilan dengan fungsi atau kegunaan peralatan tersebut (Gafur, 1984, p.2).
Kondisi saat ini, media yang merupakan salah satu produk teknologi memegang peranan penting dalam membantu tercapainya proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar saat ini bergerak maju kedepan, kegiatan ceramah, dan berpindah kearah menggunakan banyak media.
Berkembangnya ilmu pendidikan saat ini menandakan bahwa pembelajaran terkini harus bersifat transfaran dengan maksud agar semua murid dapat mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Karena itu di perlukan suatu media pembelajaran yang membantu para pengajar (guru) menyampaikan suatu materi. Pendidikan yang makin lama terus berkembang menuntut terciptanya suatu media yang dapat memperjelas materi yang disampaikan pengajar. Apabila kegiatan belajar-mengajar tidak memilki teknik baru dalam pelaksanaannya, dikhawatirkan para murid akan sampai pada titik jenuhnya dan menyebabkan murid tidak mengerti materi yang diberikan.
Sekarang telah tercipta media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas belajar yaitu LCD Proyektor yang dapat menampilkan materi dari bidang apapun dengan cara yang lebih menarik dan sangat inovatif. Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat makalah dengan judul “Pemanfaatan LCD Proyektor dalam Proses Belajar Mengajar”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan :
1.      Apa definisi dari LCD Proyektor ?
2.      Bagaimana teknologi dari LCD Proyektor ?
3.      Bagaimana pemanfaatan teknologi LCD Proyektor ke komputer dalam proses belajar mengajar?

1.3.Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui definisi dari LCD Proyektor.
2.      Mengetahui teknologi LCD Proyektor.
3.      Mengetahui pemanfaatan teknologi LCD Proyektor ke komputer dalam proses belajar mengajar





BAB  II
PEMBAHASAN
2.1  Definisi LCD Proyektor

   Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Sebelum muncul LCD Proyektor, ada OHP yaitu perangkat alat bantu yang digunakan untuk media presentasi dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Seiring dengan perkembangan zaman, OHP berkembang menjadi LCD Proyektor sebagai perangkat presentasi digital dengan kelebihan mampu menampilkan kualitas gambar yang sangat baik dan bisa digunakan di berbagai media elektronik.
Saat ini LCD Proyektor semakin berkembang dengan berbagai teknologi yang diselipkan didalamnya. Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT, LDP dan LCOS, dengan kualitas image yang terbaik LCD. Sedangkan resolusi/ketajaman image diantaranya SVGA,XVGA,SXGA dan UXGA, dengan resolusi yang tinggi SVGA. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI Lumens, semakin besar ANSI Lumens semakin baik. Untuk koneksi juga mempengaruhi kualitas gambar diantaranya koneksi VGA, RGB,RCA,S-Video,DVI. Semakin lengkap jenis koneksi, semakin tinggi kualitas image. Dari segi bentuk, bentuk LCD Proyektor juga semakin menarikefisien dan praktis. 
Dalam  kegiatan  sehari-hari  di  sekolah,  istilah media  sering  diartikan  sebagai  alat  peraga.  Dalam  hubungannya  dengan  komunikasi,  media  diartikan  sebagai  alat  atau  saluran komunikasi.  Dalam
hubungannya  dengan  pembelajaran, media diartikan sebagai “sarana  fisik  yang  digunakan  untuk  mengkomunikasikan  atau menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa” (Gagne  &  Reiser,  1983,  p.  5).

2.2  Teknologi LCD Proyektor

Beberapa teknologi dari LCT Proyektor, terbagi atas tiga bagian, diantaranya:
1. Teknologi Image Engine
Salah satu yang dapat menjadi bahan pertimbangan pertama adalah teknologi yang digunakan. Setiap proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya. Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Light Engine adalah bagian yang memproyeksikan gambar. Dalam memproyeksikan gambar, Light Engine mendapatkan bahan berupa sinyal analog dari perangkat video decoder pada sebuah proyektor. Dan bagaimana sebuah proyektor menampilkan gambarnya tersebut yaitu membagi proyektor dalam dua jenis yang berbeda. Yang pertama adalah Rear Projector lalu yang kedua adalah Front Projector. Jika Rear Projector, berarti proyektor berada di belakang gambar sedangkan pada Front Projector sebaliknya yaitu proyektor berada di depan gambar.
Untuk Front Projector, mungkin sudah tidak asing lagi. Bentuknya sudah sangat umum, lain halnya dengan Rear Projector yang berbentuk seperti TV. Rear Projector sangat umum digunakan untuk di rumah. Selain karena bentuk fisiknya yang besar dan berat, kemampuan proyektor ini dalam mengakomodasi banyaknya penyimak sangat terbatas. Sebab proyektor dan layar telah di satukan dengan ukuran yang tidak mungkin di-upgrade.
Beda halnya dengan Front Projector. Pada Front Projector, proyektor dan layar tidak menyatu. Sehingga dapat diatur baik letak dan posisinya dengan lebih mudah. Selain itu, dalam mengakomodasi ruang dan penyimak yang lebih banyak Front Projector lebih leluasa. Tidak hanya layar yang dapat diperbesar, tapi juga proyektornya dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan.
Sistem yang dimiliki oleh Rear Projector dalam menampilkan gambar tidak berbeda jauh dengan Front Projector. Keduanya memiliki komponen dasar yang sama, yaitu Video Decode dan Light Engine. Namun dalam menampilkan gambarnya, Rear Projector menggunakan satu lensa tambahan yang berfungsi memantulkan sekaligus memperbesar gambar. Teknologi Video Decode antara satu proyektor dengan lainnya hampir tidak memiliki perbedaan. Perbedaan yang signifikan memang banyak terjadi pada Light Engine. Berikut ini adalah beberapa sistem Light Engine diantaranya :

a.      CRT
http://wildaneriono.files.wordpress.com/2011/11/crtpro.jpg?w=200&h=150
Proyektor yang menggunakan teknologi CRT berarti menggunakan tiga tabung CRT sekaligus dalam Light Engine-nya. Ketiga tabung ini memancarkan tiga sinar yang berbeda-beda, yaitu merah, hijau, dan biru. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat. Sehingga dianggap kurang fleksibel untuk digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil.

b.      DLP
http://wildaneriono.files.wordpress.com/2011/11/proyektordlp.jpg?w=200&h=172
Digital Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama dikembangkan oleh Texas Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD. Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.

c.       LCD
http://wildaneriono.files.wordpress.com/2011/11/proyektor_lcd.jpg?w=320&h=234
Jika DLP disebut juga dengan teknologi reflective karena menggunakan sistem pantulan. Sedangkan LCD disebut juga teknologi transmisive, yakni meneruskan cahaya. Sebab cahaya yang masuk pada LCD setelah melalui proses penyaringan menggunakan cermin Dichroic akan diteruskan secara langsung ke layar proyektor. Cermin Dichroic atau disebut juga Dichroic Mirror memisahkan warna menurut gelombangnya. Ada tiga warna dasar yang dihasilkan oleh cermin tersebut yaitu merah, biru, dan hijau. Ketiga warna ini dihasilkan dengan tiga cermin yang masing-masing menyaring warna berbeda. Teknologi LCD sudah dianggap cukup stabil dan biaya panelnya pun cukup rendah, sehingga memungkinkan menggunakan tiga panel LCD (RGB) sekaligus dalam satu proyektor. Hal ini membuat gambar yang dihasilkan proyektor memiliki warna yang cukup bagus. Begitu pula halnya dengan cahaya yang sudah sangat baik. Sayangnya, sistem transmisive telah membuat timbulnya artefak pada gambar sehingga membuat gambar seperti terkotak-kotak. Dan dikarenakan pada proyektor LCD polarisasi gambar tidak terjadi 100%, maka contrast ratio LCD lebih rendah dari DLP. Di samping itu, daya tahan LCD terhadap panas juga tidak mampu terlalu lama. Berbeda dengan DLP yang dapat bertahan sangat lama.

d.      LCOS
http://wildaneriono.files.wordpress.com/2011/11/lcos2.gif?w=200
Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.

2. Resolusi
LCD Proyektor
Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi sebuah proyektor, harga proyektor tersebut pun akan semakin mahal. Biasanya, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.

3.  Koneksi Image
Aspek lain yang tidak boleh luput adalah koneksi pada proyektor. Ketersediaan koneksi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Koneksi ini juga dapat mempengaruhi kualitas gambar yang Anda lihat. Berikut adalah koneksi yang terdapat pada proyektor VGA, RGB cable, RGBH/v, RCA, NBC, dan DVI.

2.3 Pemanfaatan Teknologi LCD Proyektor ke Komputer dalam Proses Belajar Mengajar

Penggunaan LCD Proyektor dalam proses belajar mengajar menggunakan computer sebagai pelantara. Beberapa persiapan yang harus dipersiapkan untuk membuat konektifitas dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan seperti : kaberl data, wireless, dan power supply.
Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi  terjadi  pada  saat  siswa harus menghafal, memahami, dan  mencerna  pelajaran. Sedangkan  proses  mengungkap  kembali  informasi  terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari menggunakan LCD Proyektor dalam proses belajar mengajar adalah :
1.      Dalam hal penyampaian informasi pembelajaran. Informasi yang diterima oleh siswa paling nanyak melalui pancaindra pengdengaran dan penglihatan. Konsep multimedia  ini dapat mempermudah transformasi dan membuat pembelajaran lebih efektif.
Ditinjau dari siswa, kesulitan yang bias timbul dalam belajara adalah dalam hal penggunaan bahasa, sukar menghafal dan mengcapkan kembali, sampai timbulnya ketidak tertarikan dengan pelajaran.
2.      Memberikan pengembangan pengalaman belajar siswa. Idealnya dalam proses pembelajaran nyata dan langsung kepada siswa. Semakin nyata dan kongkrit semakin mudah pula siswa  menerima pelajaran. Tapi tak selamanya pendidik dapat memberikan pengalaman secara nyata. Seperti teori kerucut pengalaman, jika pengalaman tidak dapat diajarkan secara langsung, maka digunakan tiruan pengalamana yang dramatis, demonstrasi, pameran, televisi pendidikan, gambar hidup, gambar mati, radio, dan rekaman, lambing visual, dan lambing verbal (Gafur, 1984, p. 102)

Media LCD Proyektor dalam proses belajar mengajar dapat lebih dikembangkan lagi agar dapat mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Diharapkan dapat kentungan , diantaranya pendidikan lebih produktif, efektif, actual, dan merata. LCD proyektor juga sebagai alat bantu ajar, artinya media ini tergantung pada pengajaran pendidik.


BAB   III
PENUTUP
3.1  Simpulan

Berdasarkan pembahasan LCD Proyektor dapat disimpulkan bahwa LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Setiap proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya. Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang banyak dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS. Disamping itu, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu kabel data, wireless danpower supply.
Pemanfaatan penggunaan LCD proyektor dalam proses belajar mengajar dapat ditinjau dari segi pencapaian informasi kepada siswa dan pengembangan diri siswa.

3.2  Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis adalah kembangkan pengetahuan tentang teknologi yang saat ini terus berkembang, agar tidak tertinggal dengan informasi-informasi terbaru yang sangat diperlukan untuk menambah wawasan. Kemudian bagi pembaca yang memiliki saran atau kritiknya dalam meningkatkan kualitas dari makalah ini.





DAFTAR  RUJUKAN

Gafur, Abd. 1984. Fungsi Media audiovisual dalam Kegiatan Belajar Mangajar. Tiga serangkai Solo.
wildaneriono.wordpress.com/2011/11/23/makalah-proyektor

0 komentar:

Posting Komentar